Senin, 19 Oktober 2015

DI BALIK DINDING INI

Di balik dinding ini, aku mendengar semilir angin
Di balik dinding ini, aku bisa menyepi. Menyendiri di tengah hiruk pikuk aktivitas kampus yang begitu melelahkan.
Di balik dinding ini aku dapat memandangmu lagi, langit.
Di balik dinding ini, akan ku ceritakan kisahku hari ini padamu langit.
Aku hampir tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada diriku belakangan ini. Terlebih untuk hari ini. Rasanya aku ingin menangis, dan mempertanyakan mengapa aku harus begini? Mungkin ini adalah aku yang sedang lemah, resah dan tak tentu arah. Ya Rabb, aku tak bisa mengerjakan soal UTS hari ini. Dan hatiku, seperti dingin tiada berarti. Mengapa begini? Mengapa seolah aku biasa saja, santai bak seolah tak terjadi apa-apa. Bukankah harusnya aku sedih? Mungkinkah.. hati dan pikiran ini tak lagi meyatu?
Ya Rabb, ijinkan aku memiliki hati yang baru
Yang mampu tuk melihat pancaran cahayaMu
Ya Rabb,
Aku malu atas nikmat yang Engkau berikan padaku
Kau hadirkan orangtua yang begitu berjasa dalam hidupku, teman-teman yang begitu baiknya, lingkungan yang mendukung perjuanganku.
Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?
Ya Rabb, restuilah aku tuk dapat hati yang baru, yang mampu mendekatkan diri kepadamu.
Yang mampu menjadi terbaik, bagiMu, bagi orangtuaku, dan teman-temanku.
Dan langit,,

Kau menjadi saksi atas hatiku yang sendu sore ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar