Senin, 30 Januari 2012

Muhammad Al Fatih


Sang Penakluk Konstantinopel 1453




Kalau ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.

Betapa tidak, beliau SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Sampai beliau SAW bilang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa sebaik-baik panglima adalah panglima tersebut, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang dipimpinnya.

Siapa yang tidak ingin menjadi orang yang telah dipuji oleh Rasulullah SAW. Dan siapa yang tidak ingin menjadi penakluk Romawi. Di zaman itu, bisa menaklukkan Romawi tentunya sebuah prestasi besar. Sebab Romawi adalah kerajaan besar di Eropa yang sangat berpengaruh. Uang dinar (emas) yang digunakan oleh bangsa Arab, umumnya buatan Romawi. Romawi juga pernah mengalahkan kerajaan besar Persia. 

Bahkan salah satu surat dalam Al-Quran bernama Ruum (Bangsa Romawi), yaitu surat nomor 30, yang menggambarkan bahwa Romawi yang nota bene beragama Masehi itu akan berhasil mengalahkan Persia yang Majusi (penyembah api). Dan digambarkan dalam ayat itu bahwa saat mendengar kemenangan bangsa Romawi itu, para shahabat nabi yang disebut sebagai orang-orang beriman akan ikut berbahagia. 

Lalu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mengislamkan Romawi. Bahkan Rasulullah SAW sendiri telah berkirim surat kepada pimpinan tertinggi Romawi, yaitu Kaisar Heraklius yang bertahta di Konstantinopel. Ajakan Nabi SAW kepada Sang Kaisar memang tidak lantas disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak kepada peperangan.

Dan beliau SAW sendiri yang mengatakan bahwa dari dua kota besar Romawi, Konstantinopel adalah kota yang pertama kali akan jatuh ke tangan umat Islam.

Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab,"Kota Heraklius terlebih dahulu (Konstantinopel)".

Sayangnya penaklukan kota kebanggaan bangsa Romawi itu nyaris belum pernah ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan shahabat, tidak juga dari kalangan tabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah.

Di masa shahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota itu, bahkan salah seorang shahabat yang menjadi anggota pasukannya dikuburkan di seberang pantainya, yaitu Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahuanhu. Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke tangan umat Islam sampai 800 tahun lamanya. 

Abu Ayyub Al-Anshari berkata,"Aku mendengar baginda Rasulullah SAW bersabda bahwa ada seorang lelaki shalih akan dikuburkan di bawah tembok tersebut, Dan aku juga ingin mendengar derap tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja, yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda".

Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi kota pusat peradaban barat, dan memang tidak pernah ada satu pun lawan yang mampu menembus benteng pertahanannya. Benteng Bosporus memang terlalu tinggi temboknya, terlalu tebal dindingnya. Bahkan benteng itu dikelilingi oleh laut yang membuat musuh yang ingin menerobos akan frustasi. 

Namun akhirnya benteng itu jebol juga, dan kota Konstantinopel menyerah. Pahlawan muslim yang ditakdirkan menjadi orang yang telah dikabarkan Rasulullah SAW itu adalah Sultan Muhammad Al-Fatih. Al-Fatih adalah gelar untuk beliau yang maknanya Sang Penakluk atau Sang Pembebas. Karena beliau adalah orang yang berhasil membebaskan jantung Eropa ke tangan Islam.Beliau lahir pada 30 Maret 1432 dan wafat pada 3 Mei 1481. Al-Fatih sejak masih belia telah dididik dengan baik, sehingga telah mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika, dan juga ilmu-ilmu keislaman seperti bahasa Arab, ilmu tafsir, hadits, fiqih, ushul fiqih, sastra, dan lainnya. Beliau juga menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun.

Dari sudut pandang Islam, beliau dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu` setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di `Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud dan shalat sunnah rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.

Konstantinopel


Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel, adalah salah satu kota termasyhur dunia. Kota ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Konstantinopel ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium. 

Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sulthan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT. 

Beliau juga membacakan ayat-ayat Al-Quran mengenainya serta hadis tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah.

Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar! terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. 

Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah SAW. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. 

Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Soichiro Honda


Sebelum sukses diraihnya ia banyak mengalami kegagalan? Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

                Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.

                Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

                 Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

                 Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

                  Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. "Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

   Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat.

                  Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin.

                   Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" – cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

                  Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.

Kamis, 05 Januari 2012

Awal Mula Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

Kemenangan Turki dalam Perang Salib mengakibatkan kota pelabuhan Konstantinopel yang semula dikuasai oleh Romawi Timur diambil alih oleh Turki. Sejak saat itulah Turki melarang pedagang Eropa lain berdagang di pelabuhan Konstantinopel. Larangan itu mengakibatkan pasokan rempah-rempah di Eropa berkurang.

Kurangnya pasokan rempah-rempah di Eropa berakibat mahalnya harga rempah-rempah. Para pedagang yang berjiwa petualang ingin menemukan sendiri sumber rempah-rempah itu. Hal ini yang mendorong pedagang dan penjelajah bangsa Barat seperti bangsa Spanyol, Belanda dan Inggris untuk berlayar ke Timur.

KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

Karena ingin mencari sumber rempah-rempah, bangsa Barat berlomba-lomba berlayar ke timur dan sampailah mereka di Indonesia. Kekayaan alam Indonesia yang berlimpah menimbulkan niat untuk menguasai kekayaan alam Indonesia tersebut. Inilah sikap bakal munculnya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah atau bangsa lain untuk memperluas wilayah kekuasaannya dengan menjadikannya koloni. 

Imperialisme
Imperialisme merupakan suatu paham yang bertujuan menjajah negara lain guna mendapatkan kekuasaan dan keuntungan. 

Imperialisme kuno sebelum Revolusi Industri bertujuan untuk:
1.      Mendapatkan logam mulia (gold)
2.      Mendapatkan kejayaan bangsa (glory)
3.      Menyebarkan ajaran Alkitab (gospel)

Imperialisme modern yang terjadi pasca Revolusi Industri memiliki 3 tujuan yaitu: 
1.      Mendapatkan daerah penghasil bahan baku industri
2.      Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri
3.      Mendapatkan daerah untuk investasi jangka panjang

Teks Dikutip dari www.pknkita.blogspot.kom


Banyak hal yang Aku sukai tapi tidak orang sukai
Inazuma Eleven!!
Hehe..mungkin ini film kategori untuk anak-anak
Tapi buatku yang penting itu bisa membuatku tersenyum
Lucu
Semangatnya
Persahabatan
Kerja Keras
Optimis
Biarpun itu hanyalah sebuah film

Pasangan rambut Biru dan Merah kesukaanku
Ini mungkin dapat terjadi karena keseringan lihat Adik pas lagi nonton TV


Jadi ikut-ikutan deh...