Sabtu, 24 Oktober 2015

Rencana itu ada, tapi Allah yang menentukan



Hari ini, aku mendapatkan pelajaran berharga tentang arti kata rencana. Seringkali Aku atau mungkin kita sebagai manusia akan selalu memiliki rencana. Rencana yang idealnya mesti terwujud menurut kita, manusia. Rencana tentang yang akan datang, yang sudah kita tata dengan rapi. Allah juga tidak melarang kita untuk berencana. Sebab rencana merupakan garis besar untuk menjalani suatu yang akan datang bukan?
Seringkali rencana ini gagal.

Kami selalu gagal untuk dapat berkumpul bersama, entah itu karena ego kita akibat kesibukan kita masing-masing, pulang kampung, sakit, atau alasan- alasan yang lain. Dan aku, merupakan seseorang yang dari dulu berencana menyatukan kalian. Iya kalian, teman-teman yang sudah terlanjur masuk dalam sejara hidupku. Teman-teman yang seharusnya seiring, senasib dan seperjuangan. Selalu ada rencana dalam prokerku tuk meghadirkan kalian lengkap di sana. Tak jarang aku sering merasa bersedih kawan, seringkali aku menanyakan kapan kita berkumpul bersama sepanjang kepengurusan ini? Padahal kita telah berada dalam ikatan yang sama. Tapi, mungkin frekuensi yang berbeda, tak menyatukan gelombang di antara kita. Dan mungkin, karena Allah belum berkehendak.

Allah belum mengijinkan kita bersama waktu itu. Dan kini, tepatnya hari ini. Kita justru dapat berkumpul, bercengkrama menghangatkan suasana di antara kita. Dan itu terjadi karena rencanaNya. Sesuatu yang tak pernah kira sebelumnya.
Oh..
Betapa rencanaMu selalu lebih indah dibanding rencana makhlukMu.
Betapa aku sebagai manusia yang sangat malu.
****
“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”
Ya Rabb, terimakasih untuk rahman dan rahimMu hari ini

Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar